Wanita dan Rokok


Apakah anda termasuk wanita perokok? Kita semua tau kalau merokok dapat merugikan kesehatan, bahkan dibungkus rokok pun sudah ada peringatanya. Tapi banyak dari kita yang hanya sekedar tau, tanpa memiliki kesadaran bahaya yang mengancam akibat merokok. Baca artikel berikut, dan mungkin anda akan berpikir ulang lagi, untuk tetap mempertahankan kebiasaan merokok atau tidak.

Wanita perokok rentan alamai depresi
Tim peneliti Universitas Melbourne dan Barwon Health Australia menemukan bahwa perempuan perokok beresiko tinggi mengidap penyakit depresi utama.

Hasil penelitian mereka terhadap 1.043 orang perempuan Australia yang kesehatannya dipantau selama 10 tahun, sebagai bagian dari studi osteoporosis Geelong, menunjukkan bahwa responden yang mengalami depresi kemungkinan besar adalah perokok, demikian menurut sebuah laporan yang diterbitkan Universitas Melbourne. Laporan itu menyebutkan para wanita perokok berat, yakni mereka yang menghisap lebih dari 20 batang rokok sehari, kemungkinan mengembangkan depresi dua kali dari mereka yang tidak merokok.

Wanita perokok rentan terserang serviks.

Sesuai namanya, kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus. Daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang vagina. Kanker mulut rahim ditandai dengan tumbuhnya sel-sel pada mulut rahim yang tidak lazim (abnormal). Sebelum menjadi sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang alami sel tersebut bertahun-tahun.

Penyebab kanker leher rahim adalah human papilloma virus (HPV). HPV ini muncul antara lain akibat perilaku sering berganti-ganti pasangan seks. Selain itu, kanker ini juga bisa disebabkan oleh nikotin (zat racun yang terdapat dalam tembakau atau rokok, red) yang dikandung dalam darah, menjadi pemicu munculnya kanker mulut rahim.

Proses nikotin dalam memicu kanker mulut rahim ini sangat sederhana. Setiap asap rokok yang masuk ke dalam tubuh akan segera merasuk ke dalam aliran darah. Dalam aliran darah yang menyebar ke seluruh tubuh, akan menyinggahi seluruh bagian tubuh, termasuk mulut rahim yang sangat peka terhadap zat nikotin. Zat nikotin tersebut memicu pertumbuhan sel tidak normal. Sel tidak normal inilah yang menjadi biang munculnya kanker mulut rahim.

Wanita perokok lebih rentan terkena stroke.

Dibandingkan dengan wanita bukan perokok, wanita perokok lebih berisiko terkena stroke. Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 1000 orang responden wanita, menyimpulkan bahwa risiko stroke meningkat 2,2 kali lipat jika responden merokok sebanyak satu sampai sepuluh batang sehari. Risiko menjadi 4,3 kali lebih besar pada responden yang mengisap rokok sebanyak 21 sampai 39 batang. Sedangkan, responden yang mengisap rokok dalam jumlah yang lebih banyak lagi, risiko terkena stroke meningkat hingga 9,1 kali lipat. Penelitian juga menunjukkan manfaat dari berhenti merokok. Risiko stroke menurun secara nyata setelah 30 hari berhenti merokok. Bahkan, risiko terkena stroke akan sama seperti responden bukan perokok setelah 2 tahun berhenti merokok

Wanita perokok rentan terserang penyakit jantung.

Wanita biasanya menderita penyakit jantung lebih lambat daripada pria, namun tidak begitu halnya jika mereka merokok. Faktanya, wanita perokok akan menderita serangan jantung lebih cepat 12 tahun daripada wanita yang tidak merokok. Setidaknya itulah kesimpulan dari sebuah penelitian yang dilakukan tim dokter dari Norwegia untuk European Society of Cardiology, belum lama ini.

Terkait serangan jantung yang lebih cepat pada wanita perokok, tim peneliti mensinyalir hal ini terkait hormon terpenting wanita, yakni estrogen. Pada masa remaja dan usia produktif, hormon ini melindungi wanita dari penyakit jantung. Juga, meningkatkan tingkat kolesterol baik dalam tubuh dan membantu menjaga peredaran darah, sehingga mencegah penyumbatan pada pembuluh darah yang berisiko memicu serangan jantung.

Nah, Grundtvig mengemukakan, merokok mungkin membuat wanita mengalami masa menopause lebih cepat. Menurunnya estrogen pada masa ini, otomatis menyebabkan efek perlindungan terhadap serangan jantung menurun. Dengan naiknya angka perokok wanita, Grundtvig menyarankan para dokter untuk lebih menilik perhatian pada kasus serangan jantung pada kaum hawa ini.

Wanita perokok rentan terganggu kesehatan reproduksinya.

Sejauh ini terdapat kurang lebih dua puluh penelitian yang memaparkan kaitan merokok dengan infertilitas. Nikotin dalam rokok menyebabkan gangguan pematangan ovum (sel telur). Hal inilah yang diduga menjadi penyebab sulitnya terjadi kehamilan pada wanita yang merokok. Selain itu, nikotin juga menyebabkan gangguan pada proses pelepasan ovum dan memperlambat motilitas tuba, sehingga risiko seorang wanita perokok untuk mengalami kehamilan di luar kandungan menjadi sekira 2-4 kali lebih tinggi dibandingkan wanita bukan perokok.

Nikotin pula yang menjadi biang kerok timbulnya gangguan haid pada wanita perokok. Zat yang menyebabkan seseorang ketagihan merokok ini, ternyata memengaruhi metabolisme estrogen. Sebagai hormon yang salah satu tugasnya mengatur proses haid, kadar estrogen harus cukup dalam tubuh. Gangguan pada metabolismenya akan menyebabkan haid tidak teratur. Bahkan dilaporkan bahwa wanita perokok akan mengalami nyeri perut yang lebih berat saat haid tiba.

Merokok berhubungan dengan risiko tinggi untuk mengalami kelainan dalam kehamilan, antara lain ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) dan gangguan pada plasenta (ari-ari). Kebiasaan merokok pun dikaitkan dengan kelahiran prematur dan berat badan bayi yang dilahirkan akan cenderung rendah. Bayi yang terlahir dengan berat badan rendah biasanya memiliki risiko tinggi untuk mengalami kesakitan bahkan kematian.

Wanita perokok rentan terganggu kesehatan kulit dan tulangnya.

Di luar masalah kesehatan reproduksi, seorang wanita perokok juga dihadapkan pada masalah kecantikan dan kesehatan tulang. Profesor Antony Young dari Guys, Kings and St.Thomas School of Medicine, London Inggris, menyatakan bahwa seseorang merokok atau tidak dapat diketahui hanya dengan melihat wajahnya. Seorang perokok memiliki lebih banyak kerutan dan warna kulitnya terlihat lebih keabuan. Ini yang menyebabkan mereka tampak lebih tua dibandingkan wanita seusianya.

Merokok mengaktifkan enzim yang menghancurkan kolagen, sebuah zat yang diperlukan untuk mempertahankan elastisitas kulit. Akibatnya, pada wajah seorang perokok akan timbul lebih banyak kerutan dibandingkan bukan perokok, terutama di sekitar mulut dan mata. Selain itu, saat seorang perokok menghisap rokoknya, karbon monoksida yang terdapat dalam asap rokok akan terserap di dalam darah. Zat toksik yang biasa terdapat pada asap knalpot kendaraan bermotor itu, ternyata 200 kali lebih mudah terikat pada hemoglobin (transporter oksigen) dibandingkan oksigen. Hal ini menyebabkan organ-organ yang seharusnya mendapatkan oksigen dan nutrisi makanan menjadi terganggu metabolismenya, termasuk kulit, organ terluas yang perlu diberi nutrisi.

Masalah lainnya yang harus dihadapi seorang wanita perokok adalah kerapuhan pada tulang. Wanita perokok memiliki massa tulang yang lebih rendah karena efek inhibisi estrogen yang disebabkan oleh nikotin. Padahal, estrogen juga berperan penting untuk membantu metabolisme tulang.

Seperti diketahui, secara alamiah saat seorang wanita mengalami menopause kadar estrogen dalam tubuhnya akan berkurang drastis. Di sisi lain, wanita perokok akan memiliki kadar estrogen yang lebih rendah dan berisiko mengalami menopause lima tahun lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. Kombinasi kedua hal tersebut mengakibatkan wanita perokok berisiko tinggi untuk mengalami osteoporosis (keropos tulang).








Related Article:
Menu Sehat Sesuai Golongan Darah A
Menu Sehat Sesuai Golongan Darah AB
Menu Sehat Sesuai Golongan Darah B
Menu Sehat Sesuai Golongan Darah O
Lemak yang Dibutuhkan Tubuh
Vaginal Douching

0 comments:

Post a Comment

 

©2009 Woman Lifestyle | by TNB